Selene?

 


Sekian purnama, sekian gempita, sekian matahari yang terbit dan tenggelam. Tak satu pun disambut oleh telingaku. Bahkan di malam yang terlalu sunyi, aku sempat bertanya dalam diam.

masihkah Selene, Sang Dewi Bulan

Bersemayam di lembaran kisah tua?

Aku ingin berjabat tangan dengannya, meminta setetes cahaya dari jubah peraknya. Agar ia menari lembut di telapak tanganku. Atau barangkali tongkat sihirnya, untuk memanggil rembulan yang lama hilang dari lengkung jemariku.

Mungkin juga mantra langit yang mampu menjahit benang-benang putus, agar kembali menjadi ikatan abadi.

Dan jika ramuan dari cahaya itu ia tuangkan, akan kuteguk perlahan, hingga mimpi membawaku terlelap dalam pelukan sinarnya.

Kalau saja, Dewi Selene itu benar-benar ada.

Posting Komentar

0 Komentar